Minggu, 24 April 2011

Meraih kinerja puncak

Meraih kinerja puncak adalah salah satu syarat yang harus Anda miliki jika ingin berprestasi. Baik dalam karir maupun bisnis termasuk dalam pendidikan dan olah raga. Para juara dalam balap motor adalah mereka yang menjalankan motornya dengan kinerja tertinggi. Begitu juga dengan orang yang sukses dalam karir, mereka memiliki kinerja yang tinggi saat bekerja. Semua bidang, memerlukan kinerja puncak jika ingin sukses.

Meraih kinerja puncak menjadi semakin penting di zaman informasi dan serba cepat ini. Persaingan yang semakin ketat tidak mengijinkan kita untuk asal bekerja, santai, dan dengan hasil yang pas-pasan.

Lalu bagaimana agar memiliki kinerja puncak? Saya akan ibaratkan dengan sepeda motor.

Meraih Kinerja Puncak Dipengaruhi Oleh Mesin

Rancangan mesin dan kondisi mesin sebuah motor akan mempengaruhi kinerja motor tersebut. Rancangan yang baik, dengan tenaga dan akselerasi yang pas akan menjadikan motor memiliki kinerja yang luar biasa. Itulah kenapa tim MotoGP memiliki tim khusus yang menangani masalah mesin yang terdiri dari para teknisi dan engineer yang ahli. Mereka membayar mahal untuk ini. Tim khusus ini mulai merancang, memodifikasi, dan menjaga mesin dalam kondisi terbaik.

Lalu apa mesin dalam diri kita? Mesin itu adalah tubuh dan pikiran sadar Anda. Kabar baiknya, tubuh dan pikiran kita sudah di desain sempurna oleh Sang Pencipta, sehingga tugas kita adalah bagaimana kita meningkatkan dan menjaga kondisi pikiran kita dalam kondisi puncak.

Kondisi tubuh kita yang baik adalah sehat dan bugar yang akan sangat mempengaruhi kondisi pikiran kita. Pikiran sehat adalah pikiran yang stabil dan tidak tertekan (stress). Tubuh dan pikiran sehat akan menghasilkan kinerja puncak. Kita tidak bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jika kita sakit-sakitan terus. Meski, faktor kesehatan tubuh dan pikiran bukanlah satu-satunya faktor, tetapi memberikan peran signifikan dalam meraih kinerja puncak.

Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar bisa dilakukan dengan asupan gizi yang seimbang dan juga tentu olah raga. Pikiran sehat juga memerlukan nutrisi yang cukup, menghindari stress, dan melatihnya dengan tetap membaca serta melatih pikiran kita.

Mesin Tidak Berguna Tanpa Bahan Bakar

Yup, bagaimana pun hebatnya mesih, tanpa bahan bakar tidak akan jalan. Dan, bahan bakar itu adalah motivasi. Anda memiliki tubuh dan pikiran sehat, tetapi tidak memiliki motivasi untuk menggunakannya akan percuma. Meraih kinerja puncak harus dengan tindakan dan kualitas tindakan dipengauhi oleh motivasi Anda.

Untuk itulah Anda harus terus membangkitkan dan menjaga motivasi Anda agar bisa tetap bertindak. Semakin tinggi motivasi Anda, akan semakin hebat tindakan Anda sehingga Anda akan meraih kinerja puncak.

Sejauh Mana Anda Bisa Menggunakan Sepeda Motor?

Mungkin Anda sudah memiliki mesin yang hebat (tubuh dan pikiran yang sehat) dan memiliki bahan bakar yang cukup (motivasi tinggi) namun jika Anda tidak bisa menggunakan sepeda motor, itu akan percuma. Bagaimana jika Anda menggunakan motor Yamaha yang persis seperti yang digunakan Lorenzo, apakah Anda akan menang lawan Lorenzo? Ya, tentu saja, Anda bisa menang lawan Lorenzo, jika Anda memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan dia.

Jadi setelah mesin yang hebat dan bahan bakar yang cukup, Anda perlu memiliki keterampilan yang memadai untuk meraih kinerja puncak. Keterampilan hanya bisa Anda raih dengan belajar dan melatihnya. Tidak ada cara lain: belajar dan berlatih. Untuk memiliki keterampilan yang tinggi Anda harus mengetahui cara melakukan yang benar dan melatihnya. Perlu waktu dan kesabaran untuk memiliki keterampilan.

Jadi, untuk meraih kinerja puncak, Anda memerlukan tubuh dan pikiran yang sehat, motivasi yang tinggi, serta keterampilan yang memadai.

motivasi diri

ngomong tentang motivasi diri, mengapa setelah mengikuti seminar motivasi, motivasi tidak bertahan lama?” Pada artikel lain saya sudah membahas bahwa motivasi memang bisa berkurang. Menyangka motivasi itu permanen, adalah kesalahan yang pertama. Alasan kedua ialah kita akan kehilangan motivasi jika kita hanya mengharap motivasi dari luar. Sebab motivasi terkuat datang dari diri sendiri.

Faktor Motivasi Diri

Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.

Lihatlah, banyak orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan “karena cinta”.

Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkan usaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.

Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.

Motivasi Diri Paling Kuat

Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah.

Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu juga bisnis adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan memiliki motivasi yang tinggi.

Sudahkah?

Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada Allah.

Adakah perasaan cinta kita kepada Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi. Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165).

Jadi, motivasi diri bisa dikembangkan dengan meningkatkan iman kepada Allah secara terus menerus. Cinta kepada kepada Allah semakin tinggi, motivasi diri pun semakin tinggi.